Cara Menulis Novel Bagi Pemula
Menulis novel bisa saja menjadi impian banyak orang,
termasuk kamu. Novel sendiri merupakan salah satu jenis karya sastra yang bisa
ditulis oleh setiap orang karena tak ada batasan profesi untuk bisa menjadi
penulis novel, siapapun bisa. Hanya saja yang membedakan adalah pengalaman,
apakah kamu seorang pemula atau sudah profesional.
Sesungguhnya menulis novel tidak sesusah yang
dibayangkan, asalkan kita optimis, tekun, dan rajin membaca, terutama membaca
novel-novel karya penulis best seller. Nah, bagaimana cara menulis novel bagi
pemula? Ada tahapan-tahapan yang perlu kamu tahu untuk memulai menulis novel
bagi pemula, apa sajakah itu? Yuk, kita simak bersama-sama.
A. Menentukan Ide dan Tema Novel
Bisa dikatakan proses menentukan ide ini adalah
proses pertama dan utama sebelum menulis novel. Hal ini berlaku baik untuk
penulis pemula maupun profesional. Ide ini berarti sebuah gambaran umum tentang
cerita yang ingin kita tulis. Sedangkan tema lebih spesifik lagi.
Ide cerita tak harus bersifat original, bisa juga
kita menggunakan ide cerita yang sudah ada sebelumnya, misalnya cerita tentang
percintaan, persahabatan, atau mungkin pembunuhan. Sedangkan tema bersifat
lebih spesifik, misalnya percintaan antara si kaya dan miskin, kisah
persahabatan dua orang beda negara, dan sebagainya.
B. Menyusun Kerangka Novel
Setelah menentukan ide dan tema cerita, maka langkah
selanjutnya adalah menyusun kerangka novel. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah kamu dalam menulis. Dalam menulis kita jadi terstruktur dan tidak
mengambang. Apa saja sih hal-hal yang perlu disiapkan dalam menyusun kerangka
novel.
a. Penokohan
Kamu harus bisa menciptakan karakter yang unik dalam
novelmu. Karakter yang unik bisa memberikan rasa penasaran dan kesan yang
mendalam bagi pembaca. Sehingga, pembaca akan terus tertarik untuk melanjutkan
membaca novelmu, bahkan akan terus mengingat tokoh-tokoh dalam novel kamu
meskipun sudah selesai membaca.
b. Sudut Pandang
Tentukan sudut pandang yang menggambarkan
adegan-adegan dalam novelmu secara baik. Meskipun ada tiga sudut pandang dalam
novel, namun hanya ada 2 jenis sudut pandang yang biasa digunakan oleh penulis
novel.
Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut pandang ini biasanya menempatkan pembaca
sebagai tokoh utama dalam cerita. Pembaca memiliki tempat dalam cerita
tersebut, sehingga pembaca ikut terlibat sebagai ‘Aku’ di dalam cerita.
Sudut Pandang Orang Ketiga
Di dalam sudut pandang ini, pembaca hanyalah
‘penonton’ pada sebuah pertunjukkan. Mereka tidak dilibatkan dalam masalah yang
terdapat dalam novel.
Sebenarnya kamu bisa menggunakan lebih dari satu
sudut pandang, namun ada baiknya pilih salah satu saja yang paling cocok dengan
ceritamu.
c. Alur/ Plot
Unsur satu ini menjadi penentu kemana arah ceritamu
dibawa. Pada dasarnya setiap cerita menggunakan tiga plot dasar, yakni plot
maju, plot mundur, atau gabungan keduanya. Masing-masing plot memiliki kekuatan
penggambaran tersendiri.
d. Konflik dan Ending
Saat kamu menulis sebuah cerita, pastikan ada
konflik di dalamnya, konflik yang bagus dimulai dari hal yang kecil, kemudian
membesar, dan akhirnya memuncak. Hindari konflik yang dipaksakan karena akan
merusak alur dan akhir cerita. Buat yang senatural mungkin ya. Selain itu,
perlu juga kamu siapkan ending yang tepat untuk mengakhiri cerita, kalau bisa
yang beda dari yang lain dan tentu saja usahakan ending itu harus natural,
jelas, dan menimbulkan kesan pada pembaca. Namun, kalau novel kamu adalah novel
seri, maka ciptakan ending yang menggantung dan membuat pembaca menjadi
penasaran.
C. Drafting
Setelah menentukan ide dan tema, kemudian menyusun
kerangka cerita, maka saat yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, yakni
mulai menulis novel. Drafting merupakan tahapan utama dalam menulis novel,
karena tanpa melakukan proses ini ide kamu hanya akan menjadi angan-angan saja.
Nah, mulailah dengan kalimat pembuka yang indah untuk mengundang rasa penasaran
pembaca, misalnya langsung dimulai dari konflik.
D. Editing
Setelah naskah ditulis, jangan lupa untuk
mengoreksinya. Pastikan membacanya berulang-ulang agar tidak terjadi kesalahan,
jika perlu kamu cetak naskah cerita yang sudah jadi kemudian kamu bisa leluasa
mencorat-coret bagian yang tidak perlu atau yang sekiranya kamu rasa bagian itu
mengganggu jika tidak dihilangkan.
E. Proofreading
Setelah selesai menulis novel, maka tahap selanjunya
adalah proorfeding. Proofreading adalah tahapan dimana naskah kamu di-review
atau dinilai orang lain, tujuannya adalah untuk mendapatkan tanggapan, saran,
bahkan kritik dari pembaca (proofreader). Sebaiknya kamu mencari proofreader
yang kompeten dan bisa kamu andalkan, kamu bisa minta orang-orang terdekat
misalnya keluarga, sahabat, atau bahkan editor untuk menilai novel kamu. Minta
mereka memberikan saran atau testimoni. Sekiranya ada hal-hal yang perlu
diperbaiki dari novel kamu, maka jangan tunda lagi untuk memperbaikinya.
F. Pengiriman Naskah
Selamat! Kamu telah sampai pada proses akhir sebelum
kamu menjadi penulis best seller. Punya
impian boleh-boleh saja ya, tak ada yang melarang dan justru kita dianjurkan
untuk memulai sesuatu dengan mimpi. Pada proses ini, jantung kamu pasti
berdebar-debar memikirkan naskahku diterima tidak ya oleh penerbit?
Tahap ini merupakan tahap dimana kamu akan
mengirimkan naskah pada penerbit.
Nah, ada beberapa hal yang perlu kamu
perhatikan agar hasilnya bisa maksimal.
Pilih penerbit yang sesuai dengan naskah kamu agar
peluang untuk diterbitkan semakin besar. Baca dengan seksama peraturan
pengiriman dan lengkapi syarat-syarat yang sudah ditentukan oleh penerbit Siapkan
naskahmu dengan sebaik-baiknya, kalau bisa dalam bentuk layout yang enak dibaca.
Kirim naskahmu sesuai petunjuk dan pastikan naskahmu sampai di meja redaksi
Bagaimana? Sudah memiliki gambaran untuk menulis
novel belum?
Jika sudah, tunggu apa lagi, ayo segera menulis, siapa tahu esok
giliran kamu menjadi penulis novel best seller bersandingan dengan
penulis-penulis lain yang sudah lebih dahulu terkenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar