Jumat, 14 Juni 2019

Cara Menulis Novel Bagi Pemula


Cara Menulis Novel Bagi Pemula 

Menulis novel bisa saja menjadi impian banyak orang, termasuk kamu. Novel sendiri merupakan salah satu jenis karya sastra yang bisa ditulis oleh setiap orang karena tak ada batasan profesi untuk bisa menjadi penulis novel, siapapun bisa. Hanya saja yang membedakan adalah pengalaman, apakah kamu seorang pemula atau sudah profesional.

Sesungguhnya menulis novel tidak sesusah yang dibayangkan, asalkan kita optimis, tekun, dan rajin membaca, terutama membaca novel-novel karya penulis best seller. Nah, bagaimana cara menulis novel bagi pemula? Ada tahapan-tahapan yang perlu kamu tahu untuk memulai menulis novel bagi pemula, apa sajakah itu? Yuk, kita simak bersama-sama.

A. Menentukan Ide dan Tema Novel

Bisa dikatakan proses menentukan ide ini adalah proses pertama dan utama sebelum menulis novel. Hal ini berlaku baik untuk penulis pemula maupun profesional. Ide ini berarti sebuah gambaran umum tentang cerita yang ingin kita tulis. Sedangkan tema lebih spesifik lagi.
Ide cerita tak harus bersifat original, bisa juga kita menggunakan ide cerita yang sudah ada sebelumnya, misalnya cerita tentang percintaan, persahabatan, atau mungkin pembunuhan. Sedangkan tema bersifat lebih spesifik, misalnya percintaan antara si kaya dan miskin, kisah persahabatan dua orang beda negara, dan sebagainya.

B. Menyusun Kerangka Novel
Setelah menentukan ide dan tema cerita, maka langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka novel. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah kamu dalam menulis. Dalam menulis kita jadi terstruktur dan tidak mengambang. Apa saja sih hal-hal yang perlu disiapkan dalam menyusun kerangka novel.
a. Penokohan

Kamu harus bisa menciptakan karakter yang unik dalam novelmu. Karakter yang unik bisa memberikan rasa penasaran dan kesan yang mendalam bagi pembaca. Sehingga, pembaca akan terus tertarik untuk melanjutkan membaca novelmu, bahkan akan terus mengingat tokoh-tokoh dalam novel kamu meskipun sudah selesai membaca.
b. Sudut Pandang

Tentukan sudut pandang yang menggambarkan adegan-adegan dalam novelmu secara baik. Meskipun ada tiga sudut pandang dalam novel, namun hanya ada 2 jenis sudut pandang yang biasa digunakan oleh penulis novel.

Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut pandang ini biasanya menempatkan pembaca sebagai tokoh utama dalam cerita. Pembaca memiliki tempat dalam cerita tersebut, sehingga pembaca ikut terlibat sebagai ‘Aku’ di dalam cerita.

Sudut Pandang Orang Ketiga
Di dalam sudut pandang ini, pembaca hanyalah ‘penonton’ pada sebuah pertunjukkan. Mereka tidak dilibatkan dalam masalah yang terdapat dalam novel.
Sebenarnya kamu bisa menggunakan lebih dari satu sudut pandang, namun ada baiknya pilih salah satu saja yang paling cocok dengan ceritamu.

c. Alur/ Plot
Unsur satu ini menjadi penentu kemana arah ceritamu dibawa. Pada dasarnya setiap cerita menggunakan tiga plot dasar, yakni plot maju, plot mundur, atau gabungan keduanya. Masing-masing plot memiliki kekuatan penggambaran tersendiri.

d. Konflik dan Ending
Saat kamu menulis sebuah cerita, pastikan ada konflik di dalamnya, konflik yang bagus dimulai dari hal yang kecil, kemudian membesar, dan akhirnya memuncak. Hindari konflik yang dipaksakan karena akan merusak alur dan akhir cerita. Buat yang senatural mungkin ya. Selain itu, perlu juga kamu siapkan ending yang tepat untuk mengakhiri cerita, kalau bisa yang beda dari yang lain dan tentu saja usahakan ending itu harus natural, jelas, dan menimbulkan kesan pada pembaca. Namun, kalau novel kamu adalah novel seri, maka ciptakan ending yang menggantung dan membuat pembaca menjadi penasaran.

C. Drafting
Setelah menentukan ide dan tema, kemudian menyusun kerangka cerita, maka saat yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, yakni mulai menulis novel. Drafting merupakan tahapan utama dalam menulis novel, karena tanpa melakukan proses ini ide kamu hanya akan menjadi angan-angan saja. Nah, mulailah dengan kalimat pembuka yang indah untuk mengundang rasa penasaran pembaca, misalnya langsung dimulai dari konflik.

D. Editing
Setelah naskah ditulis, jangan lupa untuk mengoreksinya. Pastikan membacanya berulang-ulang agar tidak terjadi kesalahan, jika perlu kamu cetak naskah cerita yang sudah jadi kemudian kamu bisa leluasa mencorat-coret bagian yang tidak perlu atau yang sekiranya kamu rasa bagian itu mengganggu jika tidak dihilangkan.

E. Proofreading
Setelah selesai menulis novel, maka tahap selanjunya adalah proorfeding. Proofreading adalah tahapan dimana naskah kamu di-review atau dinilai orang lain, tujuannya adalah untuk mendapatkan tanggapan, saran, bahkan kritik dari pembaca (proofreader). Sebaiknya kamu mencari proofreader yang kompeten dan bisa kamu andalkan, kamu bisa minta orang-orang terdekat misalnya keluarga, sahabat, atau bahkan editor untuk menilai novel kamu. Minta mereka memberikan saran atau testimoni. Sekiranya ada hal-hal yang perlu diperbaiki dari novel kamu, maka jangan tunda lagi untuk memperbaikinya.

F. Pengiriman Naskah
Selamat! Kamu telah sampai pada proses akhir sebelum kamu menjadi penulis best seller.  Punya impian boleh-boleh saja ya, tak ada yang melarang dan justru kita dianjurkan untuk memulai sesuatu dengan mimpi. Pada proses ini, jantung kamu pasti berdebar-debar memikirkan naskahku diterima tidak ya oleh penerbit?

Tahap ini merupakan tahap dimana kamu akan mengirimkan naskah pada penerbit. 
Nah, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar hasilnya bisa maksimal.
Pilih penerbit yang sesuai dengan naskah kamu agar peluang untuk diterbitkan semakin besar. Baca dengan seksama peraturan pengiriman dan lengkapi syarat-syarat yang sudah ditentukan oleh penerbit Siapkan naskahmu dengan sebaik-baiknya, kalau bisa dalam bentuk layout yang enak dibaca. Kirim naskahmu sesuai petunjuk dan pastikan naskahmu sampai di meja redaksi
Bagaimana? Sudah memiliki gambaran untuk menulis novel belum? 

Jika sudah, tunggu apa lagi, ayo segera menulis, siapa tahu esok giliran kamu menjadi penulis novel best seller bersandingan dengan penulis-penulis lain yang sudah lebih dahulu terkenal.